Sejarah Pulau Belitung yang Patut untuk Ditelusuri
Sejarah Pulau Belitung ternyata cukup panjang. Dimulai dari ketika wilayah yang indah ini menjadi bagian dari beberapa kerajaan besar di zaman Indonesia kuno, seperti Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit, hingga kemudian Belitung mendapatkan hak-hak pemerintahannya sendiri.
![]() |
Sejarah Pulau Belitung |
Yuk, Telusuri Sejarah Pulau Belitung dari Masa ke Masa
Sejarah Pulau Belitung di Zaman Kerajaan
Setidaknya Pulau Belitung mengalami 4 era pemerintahan kerajaan, yaitu:
- Kerajaan Badau, di bawah pemerintahan Datuk Mayang Geresik, dengan pusat pemerintah di sekitar daerah Pelulusan. Di masa inilah, pengaruh agama Islam juga mulai masuk ke wilayah Belitung.
- Kerajaan Balok, dengan raja pertamanya yang bergelar Depati Cakraningrat I, yang kemudian dilanjutkan Depati Cakraningrat II, III, hingga IX. Kerajaan ini adalah yang terbesar yang pernah ada di Belitung.
- Kerajaan Belantu, dengan rajanya yang bernama Datuk Ahmad atau Datuk Mempawah.
- Kerajaan Buding, di bawah pemerintahan Datuk Kemiring Wali Raib.
Mulai Didatangi Orang Asing
Sejarah Pulau Belitung berlanjut hingga datangnya orang-orang asing masuk ke wilayah kepulauan mungil ini.
Dalam salah satu masa keemasannya, Pulau Belitung mampu menarik sejumlah pedagang asing untuk datang. Salah satunya adalah para pedagang Tiongkok dan Arab. Selain mereka, juga ada Belanda yang datang pertama kali dengan kapal Zon De Zan Loper, yang dinahkodai Jan De Marde, dan merapat di Sungai Balok.
Sejarah mencatat, Belitung juga sempat menjadi daerah kekuasaan Inggris secara resmi pada bulan September 1821, dengan diangkatnya raja siak oleh Inggris untuk memerintah Belitung, lantaran sering terjadi pemberontakan yang dipimpin oleh tetua adat.
Lepas dari kekuasaan Inggris pada tahun 1817, Belitung pun beralih ke tangan Belanda. Seorang kapten Belgia, JP. De La Motte lantas menjabat sebagai Asisten Residen sesuai penunjukan Ratu Belanda untuk memerintah Belitung. Dialah yang menemukan sumber timah yang sangat berharga di Pulau Belitung ini, yang kemudian ditambang dan menghasilkan keuntungan yang luar biasa terhadap pemerintah Belanda.
Sejarah Pulau Belitung dilanjutkan hingga tentara Jepang mulai menduduki kepulauan ini pada April 1944. Tak berlangsung lama, Pulau Belitung kembali ke tangan Belanda tahun 1946.
Sejarah Pulau Belitung di Masa Kemerdekaan
Setelah proklamasi kemerdekaan dideklarasikan, Pulau Belitung sempat menjadi bagian dari beberapa wilayah Indonesia, mulai dari Residensi Bangka - Belitung, Gewest Borneo, Gewest Bangka - Belitung dan Riau.
Belitung bahkan sempat menjadi negara sendiri--bukan menjadi negara bagian di masa RIS, atau Republik Indonesia Serikat, hingga tahun 1950, Belitung menjadi bagian dari negara Republik Indonesia. Hal ini menjadikan Belitung sebagai kabupaten, dan menjadi bagian dari Provinsi Sumatera Selatan
Pulau Belitung di Masa Kini
Tahun 2000 menjadi saat penting dalam sejarah Pulau Belitung di masa kini, karena adanya pemekaran wilayah dengan Pulau Bangka sehingga menjadi salah satu provinsi baru di Indonesia, dengan nama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Pemekaran ini dilakukan berdasarkan Undang-Undang No. 27 tahun 2000, menjadikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai provinsi ke-31.
Belitung lantas terbagi menjadi 2 kabupaten yaitu Kabupaten Belitung dengan ibukota Tanjungpandan yang meliputi 5 kecamatan, dan Kabupaten Belitung Timur yang beribukota di Manggar, yang meliputi 4 kecamatan.
Pertumbuhan Pariwisata Ikut Berperan dalam Sejarah Pulau Belitung
Film dan buku Laskar Pelangi yang ditulis oleh Andrea Hirata tak dapat dilepaskan pula dari sejarah Pulau Belitung, sebab lantaran booming film inilah, pariwisata Belitung bisa berkembang seperti sekarang.
Efeknya, beberapa spot pariwisata lantas tumbuh, seperti misalnya dibangun replika SD Laskar Pelangi. Pun pengembangan beberapa pantai juga dilakukan, seperti pantai Bukit Berahu, pantai Tanjung Kelayang, pantai Tanjung Tinggi, menjadi lebih tertata dan berfasilitas lebih lengkap. Beberapa pulau kecil, dari yang berpenghuni dan tak berpenghuni, juga dikelola dengan baik, misalnya seperti Pulau Pasir dan Pulau Lengkuas.
Nah, setelah mengetahui jejak-jejak sejarah Pulau Belitung, apakah Anda semakin berkeinginan untuk mengunjungi Belitung demi melihat sendiri perkembangannya saat ini?
Segera rencanakan perjalanan Anda ya!